Mengalihkan Fokus

Pernahkah Anda menyetir mobil sendiri ke luar kota dengan jarak yang cukup jauh? Bagaimana rasanya? Tentu lelah. Namun jika Anda pergi bersama sahabat karib sebagai teman ngobrol dalam perjalanan, Anda tak merasa capek. Bahkan, begitu asyiknya Anda mengobrol, tak terasa Anda tiba di tempat tujuan. Bandingkanlah kedua hal tersebut, lalu pikirkan : Jarak tempuhnya sama, tapi mengapa rasa capeknya berbeda? Karena Anda telah mengalihkan perhatian Anda! Dari capeknya menyetir menjadi serunya ngobrol.

Ketika gigi terasa sakit hingga gusi membengkak, tentu rasa sakitnya luar biasa. Cenat-cenut. Semakin dirasakan, rasa sakitnya semakin menjadi. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi sakit? Melakukan pengalihan! Misalnya dengan berkumpul dengan teman dan mengobrol. Meski gigi terasa sakit, namun rasa sakitnya jauh berkurang hanya dengan mengobrol bersama teman. Inilah pentingnya mengalihkan fokus.

Pikirkan dan rasakan betapa menakutkannya hari esok, maka kita akan semakin khawatir. Pikirkan betapa sakitnya dikecewakan, maka semakin menganga luka dalam hati kita. Pikirkan betapa beratnya hidup yang kita jalani, maka kita akan semakin frustasi dan putus asa. Yang perlu kita lakukan adalah mengalihkan fokus dan perhatian kita. Kemana? Tentu saja kepada Tuhan.

Saat kita takut menghadapi hari esok, fokuskan keoada Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita. Saat kita begitu terluka karena dikecewakan, fokuskan kepada Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita. Saat merasa beban hidup terlalu berat untuk dipikul, fokuskan Allah berdiri di samping kita dan memanggul bersama beban kita.

Apa yang dilakukan Pemazmur ketika ia menghadapi masalah dan pergumulan hidup yang berat? Ia mengarahkan hidupnya kepada Tuhan sebagai sumber pertolongan. Itulah rahasia kekuatannya. Itulah yang membuat kakinya tetap tegak dan tak bisa digoyahkan dengan apapun. Bagaimana dengan kita? Jangan hanya melihat kepada masalah, menengoklah, alihkan fokus kita kepada Tuhan!

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku?”
“Pertolonganku ialah dari Tuhan.”
(Mazmur 121:1-2)