Oleh dr. Annindita Kartika Febri
Syalom, PMKK dan PMKK Alumni. Saya Tika, PMKK 08. Pada kesempatan ini saya ingin sharing tentang kegiatan home visit yang merupakan salah satu pelayanan dari aksi sosial “Overflowing Grace” yang diadakan pada hari Minggu, 17 Januari 2016 di Puskesmas Banyudono 1, Boyolali. Home visit ini merupakan kegiatan kunjungan rumah untuk para pasien yang mengalami keterbatasan untuk datang ke pengobatan massal yang diadakan di Puskesmas Banyudono 1. Kami meminta bantuan para bidan desa untuk mendata apakah ada pasien yang membutuhkan kunjungan rumah. Puji Tuhan para bidan desa menyambut dengan baik dan membantu kami untuk memilih pasien yang akan kami kunjungi saat home visit.
Sekitar 1 minggu sebelum pelaksanaan home visit, kami diberitahu bahwa ada 16 pasien yang akan kami kunjungi. Saat mengetahui jumlah tersebut, ada dua hal yang kami pergumulkan. Kami bersyukur ternyata pelayanan ini mendapat perhatian yang baik tetapi kami mengetahui keterbatasan kami yaitu kami hanya memiliki waktu 3 jam, jumlah personil dari tim home visit ini hanya 3 orang dokter dan 4 adik PMKK, dan kami juga memiliki keterbatasan transportasi. Kami sama-sama berdoa kepada Tuhan meminta Tuhan tepatkan dan sempurnakan segala perencanaan kami. Kami juga meminta bantuan transportasi kepada pihak Puskesmas, agar bisa membagi tim menjadi dua bagian dan diharapkan bisa lebih efektif dan efisien dalam melakukan home visit.
Puji Tuhan, Puskesmas bisa meminjamkan ambulans sehingga kami pun membagi kelompok menjadi 2 tim. Tim 1 terdiri dari dr. Fransiska, Melissa, Olive, dan saya sendiri sedangkan tim 2 terdiri dari dr. Nimfa, Irwandi, dan Natalia. Masing-masing kami memegang 8 pasien home visit. Masing-masing tim diperlengkapi dengan alat pemeriksaan tanda vital, alat untuk memeriksa gula darah, kolesterol, dan asam urat, obat-obatan yang sekiranya dibutuhkan, serta sembako untuk para pasien. Setiap tim berangkat menuju rumah-rumah bersama bidan desa yang kami tuju. Kami mengunjungi setiap pasien selama 15-30 menit. Selain memeriksa dan memberikan terapi, kami juga mendengar cerita para pasien. Bagaimana perjalanan penyakit beliau dan bagaimana perjuangan mereka dalam menghadapi penyakit tersebut. Hal ini membuat kami sadar betapa banyak berkat yang Tuhan berikan kepada kami, serta betapa kami harus bisa menjadi berkat untuk orang lain terutama pasien-pasien yang sudah Tuhan percayakan kepada kami. Di akhir kunjungan, kami mengajak pasien untuk berdoa bersama, meminta kekuatan dan kesembuhan kepada Tuhan. Kami berdoa supaya jangan sampai pengharapan dan semangat para pasien pudar karena penyakit yang dialami. Kami sangat bersyukur merasakan hangatnya penerimaan para pasien kepada kami.
Slideshow ini membutuhkan JavaScript.
Melalui kegiatan ini, kami tim home visit sangat merasakan kuasa Tuhan yang bekerja dan menyempurnakan setiap pekerjaan kami hari itu. Tuhan yang menguatkan kami walaupun kami kurang istirahat karena menyiapkan acara sampai malam hari, bahkan menjelang pagi dan tidak sempat sarapan sebelumnya. Hal ini menjadi evaluasi bagi kami untuk melakukan perencanaan yang lebih baik ke depannya. Walaupun dalam perencanaan kami sangat diproses dan sempat merasa ragu apakah home visit ini bisa berjalan dengan baik, Tuhan yang menyadarkan kami bahwa kekuatiran kami adalah sia-sia, karena rancangan Tuhan pastilah yang terbaik dan berkatNya yang melimpah kepada kami membuat kami tetap semangat untuk bisa menjadi berkat bagi sesama. Tuhan memberkati 🙂