Oleh : Mejestha – PMKK 2012

Kali ini saya ingin sharing tentang PD coass, yaitu pembekalan dan persekutuan doa yang diperuntukkan bagi kakak-kakak yang sesaat lagi akan memasuki dunia coass. Di sini, saya memfokuskan pada PD coass yang kedua, karena ada tiga kali PD coass yang dilaksanakan nantinya. Awalnya, kami khawatir menentukan tanggal untuk persekutuan ini, terutama untuk PD coass yang kedua, karena jadwal kakak-kakak 2011 yang belum pasti. Tetapi, puji Tuhan, dari Departemen Misi dan P&K akhirnya dapat menentukan tanggal yang tepat, yang harapannya semua kakak-kakak bisa ikut hadir di persekutuan ini, mengingat pada PD coass yang pertama, hanya sedikit kakak-kakak yang hadir. Namun, semua hal yang terjadi tetap perlu disyukuri.
Banyak pergumulan yang dirasakan Departemen Misi dan P&K dalam melaksanakan PD coass ini. Mulai dari takut kakak-kakak yang datang sedikit, pembicara, hingga waktu dan tempat. Namun, sekali lagi, Tuhan menunjukkan rencana-Nya yang luar biasa. Saat itu, satu per satu kakak-kakak datang. Kak Abba yang menjadi pembicara, bisa meluangkan waktunya di sela kesibukannya di rumah sakit, hingga kami harus melaksanakan PD coass di RS Columbia pada waktu itu. Banyak hal yang kami takutkan terjadi, tetapi Tuhan mengubah ketakutan kami dengan cara-Nya sendiri untuk kami bisa melakukan pelayanan ini.
Selain bagaimana Tuhan bekerja dalam melaksanakan pelayanan kami di PD coass ini, saya juga ingin membagikan Firman yang boleh saya dengarkan saat PD coass waktu itu. Saya dihentakkan kembali oleh Tuhan tentang waktu. Bagaimana waktu begitu penting dalam hidup walaupun diberikan secara cuma-cuma. Banyak hal yang mau dikerjakan tetapi waktu tidak akan pernah bertambah. Hal ini membuat kita perlu menyusun prioritas agar waktu yang dianugerahkan Tuhan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Di dalamnya, kita perlu bijaksana dalam menentukan prioritas: HPDT, KTB, persekutuan, pelayanan, studi, atau keluarga.
Rasul Paulus membahas dalam Efesus 5:1-16, bagaimana di dalam hidup menjadi anak terang, kita perlu mempergunakan waktu yang ada seperti orang arif, bukan seperti orang bebal karena hari-hari ini adalah jahat. Oleh karenanya, perhatikan bagaimana kita hidup. Apakah sudah berkenan di hadapan Tuhan? Apa kita masih mengikuti arus dunia yang jahat? Atau apakah kita masih membuang-buang waktu untuk sesuatu yang kurang berdampak bagi orang di sekitar kita?
‘’, di sini Paulus mau menegaskan bahwa kehidupan ini fana dan akan berakhir sampai dimana kita tidak bisa melakukan apapun lagi dan tinggal mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan di hadapan Tuhan.
Begitu pula dengan profesi kita sebagai dokter nantinya. Akan ada banyak tugas dan tanggung jawab yang besar yang tak jarang berhubungan dengan nyawa seseorang. Dari sinilah, kita diajar untuk mencoba menghargai waktu. Bukan hanya pada saat kita jadi dokter nantinya, tetapi bisa dimulai dari sekarang. Teruntuk kakak-kakak yang mau menempuh dunia coass, waktu yang ada mungkin tidak cukup untuk bikin tugas, jaga, waktu untuk tidur dan bersantai, serta waktu untuk Tuhan yang kadang menjadi prioritas kita paling akhir. Namun, kita jangan mau diperdaya oleh ‘hari-hari yang jahat’. Biarlah Tuhan yang jadi prioritas utama kita. Karena dengan Tuhan yang berkuasa penuh atas hidup kita, segala hal yang kita kerjakan dalam waktu yang terbatas ini akan dapat terjadi dengan cara-Nya yang luar biasa.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.