L . O . V . E

L.. is for the way you LOOK at me, O.. is for the ONLY one i see, V.. is VERY very extraordinary,E.. is EVEN more than anyone that you adore) by Nat King Cole & Michael Bubble

“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap” (2 Korintus 6:14)

Ayat diatas merupakan pembukaan sekaligus inti dari renungan kita hari ini yaitu “LOVE”.

Tema renungan kita bulan ini masih tentang Kasih…. Mau bahas tentang LOVE, pasangan hidup, pernikahan… kalau bulan lalu tentan kasih vertikal (mempertahankan kasih yang semula)… kali ini kita bahas mengenai kasih horizontal. (“Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia   seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum inilah  tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”)

APA ITU L.O.V.E?

LOVE = cinta / kasih = 1Korintus 13:4-8 (penasaran kan apa itu kasih coba deh dibuka alkitabnya… hehe)

Ada 4 jenis cinta / kasih:

  1. Agape : Cinta kasih total tanpa syarat. Cinta kasih Kristiani yang memberi kebaikan bagi yang dikasihinya. Contohnya adalah Cinta Kasih Allah yang total bagi kita.
  2. Philia : Cinta kasih antara manusia. Contohnya adalah persahabatan antara manusia
  3. Eros : Cinta kasih antara lawan jenis, merupakan kasih yang menginginkan. Contohnya adalah seorang pria/wanita mengasihi dan ingin memiliki wanita/pria menjadi istri/suami.
  4. Storge : Cinta kasih kodrati antara anggota keluarga. Contohnya adalah Cinta kasih orangtua terhadap anak.

Bicara tentang kasih pasti berbicara mengenai subjek dan objek kasih, dan salah satu (bukan merupakan satu-satunya) objek kasih adalah pasangan hidup. Masih banyak objek kasih yang lain namun kita akan membahas lebih di pasangan hidup.

APA TUJUAN MEMILIH PASANGAN HIDUP?

Tujuan akhir memilih pasangan hidup adalah pernikahan.

Kalau pacaran? Boleh ngga pacaran? bergantung pada definisi pacaran yang dimaksud, kalau definisi pacaran yang dimaksud persahabatan khusus untuk mengenal dan mengetahui lebih banyak tentang pasangan, maka pacaran diperbolehkan. Namun bila pacaran yang dimaksud untuk berduaan, bercumbu, seks sebelum menikah, tentu dan jelas tidak diperbolehkan.

Pernikahan = ide Allah untuk mempersatukan pria dan wanita (pria dan wanita hidup bersama) dalam kasih karunia. Pernikahan adalah hal mulia yang diberkati Allah yang ada mulai dari sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. NB: istimewa… sudah suci diberkati pula… Jangan sembarangan dengan pernikahan. Kita harus hati-hati, bijaksana, menghormati, dan menjunjung tinggi pernikahan, serta mengingat maksud Allah dalam pernikahan.

Pertanyaan yang dapat timbul dari definisi pernikahan ini adalah “kasih yang seperti apa yang menjadi dasar hidup berkeluarga?” (akan kita jawab bersama nanti, atau kalau mau mengetahui lebih dulu dapat membaca dalam Efesus 5:22-33 garis bawahi ayat 32)

Memilih jodoh atau pasangan hidup bukanlah hal mudah. Banyak orang menikah menyatakan memilih pasangan yang tepat, namun pada akhirnya mereka berkata saling tidak cocok, masalah tidak kunjung henti, bahkan ada yang bercerai. Karena itu, dalam hal memilih pasangan hidup, Kekristenan mengajarkan bahwa Tuhan tidak membiarkan manusia bertindak sendiri. Tuhan memberikan prinsip-prinsip absolut dalam memilih pasangan hidup dan membangun sebuah keluarga yang harmonis.

PRINSIP-PRINSIP ABSOLUT DALAM MEMILIH PASANGAN HIDUP
Jadi, dalam hal pasangan, manusia diberi kebebasan untuk memilih, tetapi semuanya itu berada dalam atau sesuai dengan ketetapan Tuhan yang mengijinkan. Tuhan telah memberikan prinsip-prinsip absolut (mutlak) dalam memilih pasangan hidup dan membangun sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia. Siapapun orangnya, apabila sungguh-sungguh menaati prinsip-prinsip firman Tuhan tersebut, keluarganya akan bahagia. Kebahagiaan pernikahan tidak bergantung kepada “teologi takdir” ataupun “teologi kebebasan” dalam memilih jodoh, tetapi pada ketaatan terhadap prinsip-prinsip yang ditentukan Tuhan sebagaimana yang tertulis di dalam Alkitab. Prinsip-prinsip absolut yang dimaksud bagi pernikahan Kristen adalah sebagai berikut :

Prinsip 1: Pernikahan Harus Bersifat Monogami (1 Korintus 7:2, Matius 19:8) dan Heterosexual (Kejadian 1:27 , Matius19:4)

Prinsip 2: Pernikahan Harus Antara yang Seimbang (2 Korintus 6:14-15 , 1 Korintus 7:12-16)

Prinsip 3: Bertekad Mengikat Perjanjian di Hadapan Tuhan (Maleakhi 2:14)

Prinsip 4: Bertekad Memelihara Kekudusan dan Kesetiaan Seumur Hidup Apa Pun yang Terjadi (Matius 19:6 , Roma 7:1-3 , 1 Korintus 7:10-11)

Prinsip 5: Suami Harus Mengasihi Istri, dan Istri Tunduk kepada Suami (1 Korintus 11:3 , Efesus 5:22-25 , Kolose3:18-19 , 1 Korintus 13:1-8 , 1 Petrus 3:1-7)

Prinsip 6: Bertekad Untuk Mendidik Anak-Anak Sesuai dengan Ajaran dan Nasihat Tuhan (Efesus 6:1-4 , Ulangan 6:5-9 , Kolose 3:20-21)

Prinsip 7: Semua Persoalan Diselesaikan Berdasarkan Kebenaran Firman Tuhan (2 Timotius 3:14-17)

 

LANGKAH DALAM MENCARI PASANGAN HIDUP

  1. Langkah pertama dalam mencari dan memilih pasangan hidup adalah berdoa dan minta pimpinan Roh Kudus. jangan bosan untuk berdoa dan meminta (Matius 7:7-12). Peka lah pada pimpinan Roh Kudus.

2,3,4,5,… Langkah selanjutnya adalah pertimbangkan apakah pasangan merupakan pasangan yang seimbang. Pilih pasangan yang paling seimbang dengan diri kita.

Pesan pada akhir renungan ini adalah cinta sejati pastilah tahan uji”. Bagaimana menguji cinta apakah sejati ujilah dengan ujian kesabaran (layaknya cinta Yakub kepada Rahel – Kejadian 29:18-21) yang pastinya meminta proses waktu, energi, keseriusan, dan kesetiaan.

Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, bersukacita karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Itulah kasih…

Dalam hidup berkeluarga perlu didasari Agape (contoh: Kasih Kristus) yang dilengkapi dengan kasih yang lain yaitu Philia, Storge, dan Eros. Dimana kasih ini saling melengkapi menjadi satu kasih meliputi Jiwa dan Raga.

So… Be A “L . O . V . E”

Pembacaan lebih lanjut http://artikel.sabda.org/memilih_pasangan_hidup

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s