God’s Path Seekers, yang disingkat “GPS”. Melalui tema retreat ini, panitia rindu untuk semua mahasiswa yang hadir bisa menjadi pencari kehendak Tuhan dalam hidup kita. Kehendak Tuhan tentang untuk apa kita hidup dan alasan Tuhan menempatkan kita menjadi calon tenaga medis.

Penyertaan Tuhan dalam kepanitiaan begitu nyata di setiap keadaan dan kami para panitia diproses sedemikian rupa. Kami diproses mengenai iman dan kesatuan hati. Hal terbesar yang menjadi pergumulan kami adalah masalah dana. Di tengah kesibukan perkuliahan dan pelayanan, saya sangat bersyukur atas setiap anggota panitia ini. Mereka punya kerinduan untuk mencari dana dengan giat tanpa peduli akan ego masing-masing. Tuhan bekerja begitu ajaib, dana terkumpul entah darimana saja, Tuhan berkati setiap dana usaha yang ada dengan unik, Tuhan menggerakkan hati donatur untuk memberi persembahan kasih, dan masih banyak lagi saluran berkat Tuhan lain yang tidak terduga. Satu hal besar lainnya yang kami pelajari dalam kepanitiaan ini adalah kerendahan dan kesatuan hati. Di saat kami lelah, kami masih sering berpikir dan bertindak berdasarkan emosi, namun kami segera sadar bahwa kepanitiaan ini adalah tentang dan milik Tuhan, kepentingan dan ego masing-masing adalah urusan belakangan. Dengan demikian, kami cepat untuk merendahkan hati, mengampuni satu sama lain dan bersatu kembali untuk menggenapi kehendak dan visiNya yang Tuhan sudah taruh dalam hati kami. Adalah kehendakNya bahwa panitia dibentuk untuk menjadi berkat, untuk mempersiapkan acara di mana kita semua bisa bertemu pribadi dengan Tuhan kita, serta menemukan panggilan dan tujuan hidup kita.
Retreat diawali dengan sesi yang menyatakan bahwa kasih Bapa akan anak-anakNya begitu besar, lebih daripada yang kita bisa bayangkan. Ia yang merelakan anakNya berkorban untuk menebus kita. Dan panggilan pertama untuk kita jawab adalah panggilan keselamatan, panggilan untuk menyerahkan sepenuh hidup kita kepada Tuhan. Sesi-sesi selanjutnya mengatakan bahwa Bapa kita, yang begitu mengasihi kita, punya rancangan masa depan yang begitu indah lebih dari yang kita harapkan. Sekarang tergantung kita apakah kita mau menyerahkan cita-cita dan masa depan kita seutuhnya pada tangan Tuhan, dan membiarkanNya mengambil alih dan bekerja melalui kita. Kemudian, pembahasan mengenai panggilan hidup kita, dengan sharing untuk mencari jawaban mengapa Tuhan menempatkan kita sebagai calon tenaga medis. Acara ditutup dengan sesi terakhir yang menyatakan bahwa dalam mencapai visi yang Tuhan tetapkan butuh kesatuan antar tenaga medis. Kebahagiaan terbesar kami, panitia, adalah ketika Tuhan melawat setiap pribadi yang datang di retreat kali ini, terbukti dari kesaksian teman-teman yang hadir. Ya, kami memang sangat rindu Tuhan melawat, tapi kami sesungguhnya tidak menyangka bahwa Tuhan benar-benar hadir sedemikian rupa untuk melawat anak-anaknya di tengah-tengah ketidaksempurnaan kami sebagai panitia. Ini adalah sebuah anugerah yang sebenarnya tidak layak kami terima, dan kami sangat mengucap syukur akan semua ini.
Harapan kami untuk ke depannya adalah agar kegiatan retreat selalu bermula dari panitia yang benar-benar merindukan akan hadirat Tuhan yang bermanifestasi melawat PMK FK, menangkap kerinduan hatiNya untuk retreat selanjutnya.

Hal terindah yang saya dapatkan adalah pengalaman bersama Tuhan. Dari hari ke hari berjalan bersamaNya, saya percaya bahwa Tuhan punya hati dan kerinduanNya untuk melawat anak-anakNya, sehingga saya pun percaya bahwa Tuhan juga yang ambil alih dalam persiapannya.
Ruth Hanna Kristiana