Sharing Alumni: dr. Purwanto AP, Sp.PK(K)

Sharing dr. Purwanto

Syalom, adik-adik saya di PMKK dan semua rekan-rekan alumni PMKK, perkenalkan saya dr. Purwanto AP, Sp.PK(K), izinkan saya untuk sedikit berbagi cerita tentang awal mula bagaimana ada PMKK di kampus kita dan pengalaman-pengalaman yang lainnya. Pada awalnya, PMKK di mulai dari saya, dr. Sudiro, dan dr. Agus Priyatno, waktu kami masih coass, waktu itu kami mengikuti sebuah training kepemimpinan dan persekutuan yang diadakan di Bandungan selama 3 hari dan dihadiri sekitar 30 peserta. Training tersebut dibiayai oleh sebuah yayasan dari Solo dan akhirnya kami semua bisa ikut. Di situ kami bertemu dengan pendeta dan pengajar sehingga kami mendapatkan banyak hal yang berarti. Dari situlah, awal mula dari kami bertiga, memiliki kerinduan di hati kami, mengapa tidak membuat sebuah wadah untuk bisa sama-sama bersekutu dan berkumpul, dan di situ kita bisa saling menguatkan satu sama lain di dalam Tuhan. Setelah selesai dari training, akhirnya kami memutuskan untuk membuat wadah yang di beri nama PMKK (Persekutuan Mahasiswa Kristen Kedokteran). PMKK inilah yang sebenarnya menjadi sebuah persekutuan kristen yang pertama kali berdiri di Universitas Diponegoro, yaitu pada 12 Oktober 1980. Baru setelah satu tahun berdiri, ada anggota dari kami yang akhirnya merintis untuk pembentukan PMKP (Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan) dengan diketuai oleh mahasiswa dari Fakultas Kedokteran. Saya sangat bersyukur dan melihat bagaimana Tuhan bisa bekerja untuk membentuk PMKK dan membawa kegerakan Tuhan di kampus kita. Dimulai dari PMKK kita membawa kegerakan Tuhan, lalu ke PMKP, sampai akhirnya ke seluruh fakultas di UNDIP sehingga mereka semua membentuk sebuah persekutuan seperti PMKK. Menurut saya, kita sebagai mahasiswa kristen sangat perlu wadah, seperti PMKK ini, karena mahasiswa ini adalah generasi penerus, sehingga mereka perlu menjadi orang-orang yang berguna bagi orang lain, yang membawa terang Kristus di dalam di hidup mereka, dan bisa saling membangun satu dengan yang lain di dalam Tuhan. Akhirnya kami pun membentuk persekutuan yang rutin. Waktu itu masih sedikit jumlahnya, kami bertiga yang awalnya mengelola, dan waktu itu kami juga sibuk coass, sehingga untuk bisa terus persekutuan, kami sering bergantian jaga di RSUP dr. Kariadi. Memang mungkin harus berkorban tenaga yang lebih banyak, tapi ini semua demi bisa persekutuan bersama. Waktu itu kami tidak memiliki ruangan, sehingga kami mengadakan persekutuan dari rumah ke rumah. Terkadang di rumah saya, atau berikutnya di rumah teman yang lain, dan seterusnya. Sekalipun mungkin kami harus berpindah-pindah, tapi waktu itu kami sangat senang bisa berkumpul bersama dan bersekutu di dalam Tuhan. Setelah beberapa kali kami persekutuan dari rumah ke rumah, akhirnya kami memberanikan diri untuk menghadap ke Pembantu Dekan II dan menceritakan kerinduan kami sambil meminta izin untuk meminjam ruangan khusus untuk kami bisa mengadakan persekutuan. Akhirnya kami diberikan ruang sidang dekanat, dan disitulah akhirnya kami bisa mengadakan persekutuan bersama setiap Jumat siang, yang kami beri nama Persekutuan Umum (PU). Waktu itu, di PMKK sudah terbentuk struktur kepengurusannya, bahkan waktu itu sudah ada majalah terbitan PMKK yang diberi nama PATMOS yang kami gunakan untuk media komunikasi satu dengan yang lain. Ya mungkin memang berbeda dengan sekarang, kalau dulu tidak ada HP dan komunikasinya lebih susah, sehingga kami menggunakan majalah itu untuk berbagi informasi dan juga untuk mengekspresikan talenta-talenta yang Tuhan berikan misalnya dalam hal menulis. Dari sinilah awalnya bagaimana PMKK dapat muncul dan bertumbuh di dalam Tuhan. Pesan saya buat adik-adik saya yang masih berada di PMKK, jangan lupa tetap kerjakan bagian kalian untuk kuliah di kedokteran, kuliah dengan baik, terus menyertakan Tuhan di dalamnya, percayalah bahwa apabila Tuhan sendiri yang mengijinkan kalian kuliah di FK, maka Tuhan sendirilah yang akan memampukan. Adik-adik, tetaplah bersekutu bersama di dalam Tuhan, jangan pernah meninggalkan pelayanan, itulah yang membuat kita terus ada di dalam Tuhan, tidak menjadi salah arah di dalam hidup, dan mampu bertahan dari godaan dunia ini. Saya juga rindu, pengurus dan adik-adik PMKK sekarang dapat mengembangkan setiap pelayanan yang Tuhan sudah percayakan. Saya juga tinggal di Banyumanik, dan bergereja di GKJ Banyumanik, di situ juga sebenarnya bisa dipakai untuk adik-adik PMKK melayani, mungkin salah satunya untuk pengobatan massal, selain kita bisa sama-sama belajar, dan mereka pun akan merasa diberkati. Banyak tantangan yang kita hadapi sebagai seorang dokter kristen. Memang kita menjadi dokter-dokter yang berbeda, karena kita membawa Kristus di dalam hidup dan pekerjaan kita. Lewat profesi kita inilah, seharusnya kita bisa memberikan teladan dan kasih Kristus yang mengalir sehingga orang di luar sana bisa melihat Tuhan yang ada di dalam hidup kita. Terkadang memang kita tidak perlu berbicara banyak, namun dengan teladan melalui perkataan, kasih, sikap, dan perbuatan kita itu dapat mencerminkan Kristus bagi banyak orang. Pesan saya untuk rekan-rekan alumni, tetaplah memiliki hati seperti seorang pelayan. Di mana pun Tuhan menempatkan kita, disitulah juga Dia memberikan ladang supaya kita dapat melayani dan nama Tuhan dipermuliakan. Tetap semangat adik-adik dan rekan-rekan alumni PMKK, terus mengerjakan bagian yang Tuhan percayakan dengan setia. “Tetapi carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Tuhan memberkati kita semua.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s