Sharing Alumni: dr. Ita Murbani H, Sp.PD

Syalom, rekan-rekan alumni PMKK, kakak-kakak, dan tentunya adik-adik PMKK yang saya kasihi. Perkenalkan nama saya, dr. Ita Murbani Handajaningrum, saya PMKK angkatan 1989, dan sekarang menjadi staff di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi. Di sini saya rindu berbagi sedikit tentang PMKK dan bagaimana pengalaman saya bersama dengan Tuhan.

Menurut kakak, bagaimana kesannya tentang PMKK waktu dulu kakak ada di PMKK?

Iya, jadi kalau menurut saya, PMKK itu adalah sebuah komunitas yang luar biasa ya. Dari pertama kali saya masuk yaitu di tahun 1989, itu betul-betul saya dan teman-teman PMKK seangkatan saya diperkenalkan oleh kakak-kakak tentang apa itu PMKK, betul-betul kami diajak untuk terlibat di dalam PMKK, dijelaskan juga apa itu visi dan misinya PMKK, walaupun mungkin ketika kami dari SMA terus baru mulai masuk ke kuliah, masih seperti beradaptasi, rasanya seperti kadang semangat kadang juga tidak, dulu waktu di semester pertama saya masih merasa malas untuk datang persekutuan. Terkadang seperti lebih memilih pergi bersama teman-teman yang lain untuk makan ataupun jalan-jalan. Tetapi pada semester yang kedua, saya mulai merasa kalau sekolah di FK itu berat ya, kita ngga bisa hanya belajar ala kadarnya dan lebih banyak berhura-hura, apalagi saya itu dari Jayapura, saya mulai sadar kalau nilai-nilai saya ngga bagus, setelah itu waktu semester kedua ini, saya mulai serius masuk ke dalam kelompok KTB yang ada di PMKK. Memang dari awal semester satu sudah di bagi-bagi kelompok KTB. Kelompok KTB saya itu dr. Omega, dr. Christanti, dr. Telly Bane, dan dr. Christina Manurung, kami berlima bersama dengan kakak KTB kami. Dari KTB inilah, mulai muncul komitmen saya pribadi dengan Tuhan, dan saya mulai mengurangi kumpul-kumpul dengan teman-teman yang suka have fun, walaupun saya juga punya teman belajar yang lain. Saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan persekutuan di dalam Tuhan. Akhirnya saya juga mulai melibatkan diri dan aktif di PMKK, sempat menjadi ketua Natal dan ikut di dalam pembuatan PATMOS. Dulu PATMOS masih menggunakan mesin ketik dan gambarnya masih pakai karikatur. Setelah itu saya mulai terpanggil untuk menjadi kakak KTB dan menurut saya ini adalah sebuah tantangan yang baru karena apa yang kita bicarakan ke adik-adik kita itulah juga yang harusnya kita lakukan di dalam hidup kita, secara tidak langsung saya belajar bahwa Roh Kudus itu bekerja lewat apa yang kita ajarkan, baik untuk diri kita maupun untuk adik-adik kita. Jadi, besar sekali pengaruh PMKK buat hidup saya, terutama saya belajar bahwa berakar di dalam Tuhan dan bertumbuh itu penting sekali. Seperti di Kolose 2:7, “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Jadi, saya selalu diingatkan di PMKK tentang hidup kita itu seperti pohon yang berakar semakin dalam di dalam Kristus dan kita bertumbuh, berbuah, dan memberi kesejukan buat yang berteduh di pohon itu. Yang saya suka dari PMKK, ketika kita di PMKK itu rasa arogansi kita akan lepas dan tanggalkan, kita menjadi sodara, menjadi sebuah keluarga kristen, dan solid baik dengan kakak dan adik.

Dengar-dengar di PMKK angkatan kakak ada Persekutuan Anastomose, nah mungkin bisa di ceritakan kak seperti apa itu?

Jadi, di PMKK angkatan saya itu ada namanya persekutuan angkatan kami yang kami beri nama Persekutuan Anastomose. Itu sangat luar biasa. Pada jaman dulu tidak ada yang namanya persekutuan angkatan di PMKK, hanya ada persekutuan bersama setiap jumat siang, nah waktu itu memang di angkatan saya itu jumlah anak PMKKnya yang paling banyak daripada angkatan-angkatan yang lain. Waktu itu di angkatan saya, ada beberapa dari kami yang sudah pernah mengikuti persekutuan siswa kristen waktu mereka di SMA dan kerinduan mereka untuk membentuk persekutuan seperti itu pun terbawa sampai di angkatan kami. Kemudian waktu itu jumlah semua mahasiswa ada 151 orang dan yang PMKK ada 24 orang, dan waktu kami tidak mau jika kami yang sama-sama PMKK dan satu angkatan menjadi terpecah-pecah, sehingga beberapa dari kami mengusulkan untuk membentuk sebuah persekutuan yang akhirnya disebut sebagai persekutuan angkatan. Dari situ kami berkomitmen untuk mengadakan persekutuan angkatan satu kali setiap bulan, di hari jumat setelah PU, PMKK angkatan kami langsung sorenya berlanjut dengan persekutuan angkatan, kami adakan bergilir di rumah masing-masing dari kami. Di situlah kami bisa sharing bersama, berdoa, dan saling mengenal serta menguatkan satu dengan lain di dalam Tuhan dan akhirnya kami beri nama Persekutuan Anastomose. Nama itu di ambil dari pelajaran Anatomi, Anastomose di dalam pembuluh darah yang saling berhubungan satu sama lain, yang tidak dapat di lepaskan, dan itu harapan kami untuk PMKK angkatan kami yaitu tidak akan pernah terputus dan kami tetap sebuah keluarga. Di dalam persekutuan ini pun kami bergantian untuk siapa-siapa yang bertugas setiap bulannya. Semuanya selalu hadir, sekalipun mungkin ada yang belum bisa hadir, kami tetap mengadakan persekutuan dan yang tidak hadir pun tetap kami support bersama. Waktu sampai di coass, nah mungkin ada beberapa yang lancar dan ada yang tidak, tetapi walaupun seperti itu, tidak ada yang menjadi malas datang, kami yang sudah lebih dulu pun sama-sama saling mensupport dan membantu yang masih ketinggalan, ngga hanya di dalam doa saja, tetapi kami bantu dalam studinya. Bahkan sampai sekarang, PMKK angkatan kami tetap solid, saya lihat semua di bawa Tuhan makin naik bersama Dia, jadi jangan lupa bahwa kita harus punya dasar yang kuat sama Tuhan, sehingga ketika kita naik, kita tetap ingat bahwa itu hanya karena anugerahNya. Dan PMKK serta di persekutuan angkatan saya merasa dasar saya di dalam Tuhan semakin dibangun semakin kuat.

Ketika dari kuliah dan waktu menjadi dokter, pengalaman bersama Tuhan yang kakak ingin bagikan?

Pengalaman bersama Tuhan yang kita dapat itu adalah sebuah proses ya, jadi dari sebuah pohon yang mulai berakar makin dalam kemudian bertumbuh dan akhirnya bisa berbuah. Kalau kita berakar dengan Yesus semakin dalam, maka kemana pun kita berjalan, di mana pun kita berada, dan apapun yang harus kita hadapi, kita ngga akan goyang. Tetapi bukan berarti kita lupa diri dan merasa sudah stabil, karena dalam perjalanan hidup tetap pasti ada godaan dan kita masih punya kedagingan, sehingga keintiman sama Tuhan itu penting. Waktu saya memutuskan ingin mengambil sekolah S2, pertama akan muncul alasan saya mengambil itu untuk apa. Untuk title? Title itu untuk sispa? Untuk supaya saya keliatan wah, atau supaya saya dapat ditambahkan lagi kemampuan untuk bisa melayani Tuhan dengan lebih baik. Itu perlu kita pertanyakan di dalam diri kita masing-masing. Saya waktu bertanya dengan diri saya sendiri. Saya ambil sekolah lagi itu buat apa? Buat sombong? Atau untuk komitmen melayani Tuhan. Lalu saya berdoa sama Tuhan dan bertanya dengan dia. Kenapa saya bisa melakukan itu, ya karena kita punya dasar untuk selalu mengandalkan Tuhan, mengutamakan Tuhan, melayani Tuhan. Dulu waktu saya bisa lulus kuliah di FK pun bukan suatu hal yang mudah dan saya sadar bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri bahkan godaan pun banyak, banyak yang menawarkan soal, dan saya tahu bahwa kita tidak bisa mengandalkan soal, apa yang kita pelajari ketika di kuliah itu jadi bahan kita untuk ke depan nanti. Kita tidak hanya belajar untuk hari ini atau besok saja, tetapi kita belajar demi yang di masa depan nanti. Sejak saat itu, saya percaya satu hal, jika Tuhan mengijinkan saya bisa kuliah di FK ya pasti Dia yang akan memampukan saya melewatinya. Saya belajar sambil ada teman saya yang ikut membantu mengajari saya. Sejak saat itu saya merasa nilai-nilai saya di ubahkan, saya merasa tidak bisa mengerjakan tetapi nilai yang keluar bagus, di situ saya diingatkan bahwa memang Tuhan yang akan menyempurnakan pekerjaan tangan kita, jadi jangan merasa kalau kita ini bisa. Sampai di coass pun saya merasakan penyertaan Tuhan.

Apa pesan kakak untuk adik-adik yang masih di PMKK?

Untuk adik-adikku yang di PMKK, yang masih kuliah, ini waktu kalian untuk belajar mengenal Tuhan, belajar untuk berakar sungguh-sungguh di dalam Tuhan, semakin dalam, dan bertumbuh. Pegang teguh komitmen kita di dalam Tuhan, karena waktu di situ komitmen kita masih belum di ganggu oleh apapun juga. Nanti kalau sudah lulus dokter, prinsipnya adalah tetap jalan di dalam jalannya Tuhan ya, karena saya yakin, komitmen kita sama Tuhan yang kita bangun selama kita di PMKK tidak akan tergoyahkan, tetap pegang komitmen ya, jangan melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tetap lihat Tuhan saja. Semangat dan cayooo adik-adikku semua! Keep fighting and ganbatte!

Apa pesan kakak buat alumni-alumni PMKK?

Untuk saudara-saudara alumni PMKK yaitu… “Kerja buat Tuhan selalu manise…” Tetap kerja di dalam Tuhan. Kita di kasih kebenaran, itu Tuhan yang kasih. Kita di kasih kesempatan, itu juga Tuhan yang kasih. Jadi kalau kita sudah jadi dokter, harus ingat kalau semuanya itu dari Tuhan, jadi lakukan bagian kita ya untuk Tuhan, sesuai dengan kehendak Tuhan dan tetap di jalan Tuhan, jangan tergoda. Tuhan itu pasti buka jalan. Ketika kita berharap sama Tuhan, maka Tuhan akan mengangkat kita. Salam semangat alumni-alumni PMKK dan God Bless you!  

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s