Nama saya Fernando dari PMKK 2012. Asal saya dari Jakarta, SMA di SMA Kolese Kanisius Jakarta. Saya masuk ke FK awalnya karena memang cita-cita saya dari kecil, tetapi menginjak SMA saya merasa sepertinya mustahil untuk masuk FK dan saya sebenarnya lebih memilih untuk masuk FT. Tetapi atas dorongan orang tua dan juga ternyata dalam pergumulan sewaktu ingin menentukan kuliah dimana, Tuhan ternyata berkehendak untuk saya tetap melanjutkan cita-cita saya yang sejak saya masih TK. Saya masuk FK UNDIP melalui jalur SNMPTN tulis, yang istimewa adalah saya sebenarnya tidak mempunyai cadangan dimanapun. Saya hanya mengikuti kehendak Tuhan yang Tuhan taruh dalam hati mama dan saya yang mendoakan untuk kuliah nantinya. Saya memilih FK UNDIP dan secara mulus saya lolos. Banyak cerita yang tidak mungkin diceritakan secara detail, yang saya tau dari sana adalah jika kita mau ikut rencana Tuhan semua itu akan lancar dengan caranya Tuhan. Jika mungkin ada hambatan pasti Tuhan yang akan selesaikan.
Setelah saya masuk di FK UNDIP, saya bertemu dengan keluarga baru yaitu PMKK. Disini saya diubahkan melalui KTB bersama dengan kak Alan 2010 dan saudara KTB saya yaitu Egan dan Dhycha. Saya mendapat suatu wadah untuk bertumbuh secara rohani dan juga keluarga yang mendukung karena saya tidak memiliki kerabat di Semarang ini. Pada tahun ke 2 saya kuliah akhirnya saya juga memutuskan untuk mengikuti pelayanan sebagai pengurus PMKK di departemen misi. Saya juga melihat di PMKK ini banyak orang yang sangat sungguh mencari Tuhan ditengah kesibukan sebagai mahasiswa kedokteran. Dalam kesibukan pun kita masih dapat mencari Tuhan dan pasti Tuhan akan mampukan.
Pengalaman yang ingin saya bagikan adalah ketika saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu Rumah Sakit Misi di Indonesia yaitu RSU Bethesda Serukam, Kalimantan Barat. Saya disana dari tanggal 21 Juli hingga 25 Juli. Meski dalam waktu yang singkat banyak hal yang Tuhan bukakan kepada saya ketika disana maupun saat sesudah saya pulang. Disana saya bertemu dengan alumni dari PMKK yaitu kak Irene. Dari beliau saya mendapat beberapa hal baru. Dalam lading misi, hal yang paling penting bukanlah kegiatan yang dilakukan di sana tetapi bagaimana sejak kita di bangku sekolah dan kuliah kita dibentuk oleh Tuhan untuk memiliki hati Kristus dan juga kita tahu betul akan misi Allah bagi dunia. Seperti yang tertulis dalam Matius 28:19, kita seharusnya sebagai orang Kristen sadar betul akan apa yang Tuhan paling rindukan dari diri kita. Dia tidak merindukan persembahan, ibadah, atau pelayanan semata tetapi Dia merindukan kita membawa diri kita dan orang lain kepada Dia. Dia merindukan jiwa-jiwa yang berbalik kepada Dia dan percaya penuh.
Yang diperlukan ditanamkan dalam diri kita sedini mungkin adalah hati sebagai hamba yang mau dibentuk dan mau taat apapun yang Allah mau. Dalam ladang pelayanan, sering kali kita hanya melakukan apa yang kita mau lakukan, apa yang kita suka, atau mungkin kita melakukan itu untuk “sesuatu” entah itu orang yang kita suka, harta, atau lain sebagainya. Kita sering kali lupa untuk apa kita terjun dalam pelayanan dimanapun kita berada. Tujuan kita sebenarnya melayani adalah melakukan apa yang Allah ingin kita lakukan, bukan kehendak kita yang kita lakukan. Lebih baik kita mulai dari sekarang lebih lagi mencari Tuhan dan mendekat pada Dia untuk minta kita harus pergi kemana setelah kita lulus nanti. Banyak orang berpikir “Itu kan masih lama, lebih baik saya fokus pada studi saya saja dan itu nanti saja saya pikirkan” padahal nantinya pada keadaan sudah diujung kelulusan kita masih bingung mau kemana kita. Dan pada akhirnya yang terjadi kita hanya mengikut arus atau keinginan yang timbul dalam diri kita. Menurut saya semua itu salah, kita harus merencanakan dari jauh hari bersama dengan Tuhan kemana Tuhan ingin kirim saya untuk melayani Dia. Mungkin banyak dari kita juga berpikir, nanti kalau saya diminta Tuhan pergi kesebuah tempat yang baru dan jauh dari kota hidup saya bagaimana? Pertanyaan itu juga terjawab ketika saya melihat kehidupan dokter-dokter di Serukam. Mereka hidup bahagia ditengah kesibukan mereka, dan mereka masih sempat untuk pendalaman alkitab, KTB dan saat teduh pribadi. Mereka diberi kecukupan oleh Tuhan meski ditengah keterbatasan daerah. Hidup yang dekat dengan Tuhan sangat jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan hidup seperti angan-angan kita. Yang saya maksud adalah hidup yang diinginkan kebanyakan mahasiswa kedokteran yaitu setelah lulus dokter ingin masuk residensi yang diinginkan lalu sekolah lagi atau praktek laris dan menjadi kaya atau banyak keingin spesifik dari masing-masing orang. Jauh lebih penting dari itu adalah keintiman dengan Tuhan ditengah profesi kita.
Untuk teman-teman PMKK yang masih menjalani kuliah dan kakak-kakak koass, saya sarankan mulai cari Tuhan ditengah kesibukan kita. Setelah kita lulus akan makin banyak alasan kita untuk mengurangi waktu dengan Tuhan, lebih baik kita melatih diri kita untuk disiplin sejak sekarang dan ingat tujuan utama kita sebagai orang yang telah ditebus Yesus. Kuatkan hubungan kita dengan Tuhan setiap harinya. Untuk kakak-kakak dokter, jangan lupa selalu andalakan Tuhan dalam kegiatan setiap harinya. Tetap jaga keintiman dengan Tuhan supaya jangan sampai ada sesuatu yang kita kerjakan itu tidak sesuai dengan apa yang Tuhan mau. Mungkin nanti kita akan terlihat aneh dimata dunia tetapi Tuhan pasti akan selalu bersama dengan kita melewati semua itu.
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
MATIUS 6:33
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
2 KORINTUS 12:9
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.”
AMSAL 3:5
Tuhan Yesus Memberkati.